J |
esus menawarkan bagi kita sekarang: Akulah roti kehidupan. Tawaran Yesus ini bagi kita bukanlah hanya makanan biasa saja, yang hanya untuk memenuhi kebutuhan jasmani. Walaupun makanan jasmani sangat penting untuk bisa kita bertahan hidup, karena tanpa kita membutuhkan makanan pasti kita lemas, tidak berdaya dan tidak mampu bertahan hidup. Jadi makanan itu, merupakan kebutuhan yang mendasar dalam hidup kita. Persoalannya sekarang adalah: apakah dengan kebutuhan makanan jasmani bisa bertahan hidup terus? Kenyataannya bila kita makan pagi tetapi siangnya kita sudah lapar dan membutuhkan makanan. Dari sinilah sangat jelas kebutuhan makanan jasmani tidak bisa bertahan lama dalam hidup kita, untuk itulah dalam firman ini, Yesus mengajak kita agar makan makanan yang kekal, makanan yang kekal adalah makanan rohani yaitu Yesuslah roti kehidupan. Diawal firman ini Yesus telah memberi makan 5000 orang dengan 5 roti dan 2 ikan dan masih ada 12 bakul lagi. Setelah orang banyak ini kenyang, mereka berencana untuk membangkitkan Yesus menjadi Raja bagi mereka, tujuan mereka sebenarnya adalah karena Yesus mampu membuat tanda mujizat, sehingga bila Dia kelak menjadi Raja maka mereka setiap hari bisa makan tanpa bekerja. Yesus mengetahui rencana itu, sehingga Ia menyingkir, mengapa menyingkir? Karena Yesus mengetahui bahwa mereka bukan benar-benar percaya kepada Yesus tetapi hanya karena kebutuhan makanan jasmani saja. Karena itulah Yesus mau mengajar mereka bahwa makanan jasmani hanya sesaat tetapi makanan rohani itulah yang kekal, inilah dasarnya Yesus mengatakan dalam Yoh. 6 : 35, “Kata Yesus kepada mereka: Akulah roti hidup, barang siapa datang kepadaKu, ia tidak akan lapar lagi dan barangsiapa percaya kepadaKu, ia tidak akan haus lagi.” Jadi Yesus berusaha mengajak orang banyak agar benar-benar dapat percaya dan mempercayakan diri hanya kepada Yesus bukan hanya sekedar mengikut, menonton, melihat tanda mujizatNya dan memberi makan jasmani tetapi bagaimana benar-benar orang banyak dapat hidup dalam Yesus. Hidup dalam Yesus adalah kerelaan untuk makan dagingNya dan minum darahnya sehingga menerima hidup yang kekal sebab dagingNya adalah benar-benar makanan dan darahNya adalah benar-benar minuman. Jadi, siapa yang makan dagingNya dan minum darahNya ia tinggal di dalam Aku dan Aku dalam dia (ay. 55-56 ). Hal inilah sebagai kita orang Kristen sangat penting untuk mengikuti perjamuan kudus sebagai tanda kita tinggal dalam Dia dan Dia tinggal dalam kita. Melalui perjamuan kudus kita dapat diperbaharui dengan mengaku dosa, dilahirkan kembali dan menerima kehidupan yang kekal. Untuk itulah bagi kita sekarang diajak agar senantiasa jangan hanya membutuhkan makanan jasmani saja tetapi sebagi orang Kristen kita sangat membutuhkan makanan rohani sebagaimana Yesus menyebut: Akulah rotilah kehidupan. Makanan rohani kita adalah bagaimana kita senantiasa setia untuk meluangkan waktu untuk mendengar, merenungkan dan menghayati firman Tuhan, dan bagaimana kita membuat Yesus selalu hadir dan campur tangan dalam segala aspek kehidupan kita, untuk itulah buatlah Yesus selalu hadir dalam hidupmu agar hidupmu senantiasa bersukacita. Amen
Pdt. R. Lumbantobing
0 komentar:
Posting Komentar