Selamat
Minggu sesudah perayaan Natal! Saudara-saudari yang terkasih dalam Nama Tuhan
Yesus. Agar tidak terjadi keloyoan setelah Natal, maka tugas utama umat Kristen
yang telah merayakan Natal setiap hari membangun hubungan pribadi dengan Tuhan.
Saat teduh, doa, dan sebagainya harus dipelihara setiap saat. Artinya ada upaya
terus menerus untuk membangun kehidupan iman. Jika hal itu tidak dilakukan,
kekosongan bahkan kelesuan rohani setelah gegap gempita Natal akan terjadi.
Hubungan yang terus terjadi secara terus menerus dengan Kristus akan
menyebabkan transformasi semakin menyerupai Kristus. Hal ini tidak terpisahkan.
Saudaraku,
pada perikop ini kita akan melihat bagaimana transformasi itu diteruskan dengan
menerapkan tingkah laku yang mulia (ay. 17) dan
menumbuhkan karakter ilahi (ay. 12 – 15).
Pertama,
menumbuhkan karakter ilahi. Karakter-karakter yang dijabarkan di ay. 12 – 15
adalah karakter Kristus yang dipraktekkanNya sepanjang hidup dan pelayananNya
di dunia ini. Teladan sudah ada, tinggal kita mempraktekkannya. Bagaimana caranya?
“sebagaimana Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian” (ay.
13b). b. “kenakanlah kasih…” (ay. 14) : “Hendaklah damai sejahtera Kristus
memerintah dalam hatimu…” (ay. 15a).
Kedua,
menerapkan tingkah laku mulia, saling mengajar dan saling menegur diantara
sesama anak Tuhan (ay. 16a); menaikkan pujian dan syukur kepada Allah (ay.
16b); melakukan perbuatan (yang baik) dan mengatakan perkataan (yang membangun)
di dalam Nama Tuhan Yesus (ay. 17).
Saudara,
pada masa modern ini, kadangkala perbuatan baik, bukan keluar dari karakter
baik, melainkan kamuflase dan manipulasi untuk mencapai keuntungan terselubung,
misalnya, kampanye pemilihan kepala daerah, Negara dan pemilihan lainnya.
Namun, motivasi dibaliknya bisa saja sekedar untuk menang dan mendapatkan
kesempatan berkuasa untuk kepentingan pribadi/kelompok. Hal ini membuktikan
karakter yang nonkristiani.
Jemaat
yang dikasihi Tuhan, tidak lama lagi kita akan mengakhiri tahun 2012 ini, yang
paling dibutuhkan adalah perubahan, wujud transformasi. Janganlah kita bawa
tabiat lama yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan kepada tahun yang baru.
Biarlah semua anak Tuhan menuju kepada kesempurnaan. Dengan demikian mengakhiri
tahun ini, kita punya semangat dan pengharapan dalam Tuhan. Selamat Natal dan
Tahun Baru.
Amen
Pdt. D.M. br. Marpaung, STh
0 komentar:
Posting Komentar