Istilah “anak-anak Allah” dalam nas ini hanya disematkan kepada orang-orang yang percaya bahwa Yesus adalah Kristus, Mesias yang datang ke dunia sesuai dengan janji Allah, yang diberitakan oleh para Nabi dalam Perjanjian Lama. Penulis kitab ini sangat menekankan tentang Yesus Kristus sebagai anugerah Allah atas kasihNya yang besar terhadap manusia. Kristus adalah Firman hidup, Dialah pengantara manusia dengan Allah, sehingga barangsiapa yang percaya kepadaNya tidak akan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebaliknya, orang-orang yang menolak Yesus Kristus disebut antikristus, mereka berasal dari dunia dan tidak memiliki kasih. Mereka tidak mengenal Yesus sebagai Mesias, Jurus’lamat manusia, sehingga mereka tidak memperoleh kehidupan yang kekal, melainkan kehidupan yang fana. Kehidupan kekal adalah kehidupan Sorgawi, kehidupan yang diwariskan oleh Allah kepada anak-anakNya melalui penebusan Yesus Kristus. Di dalam kehidupan Sorgawi, manusia akan sama seperti Kristus dan melihat Kristus.
Tanggung jawab “anak-anak Allah” adalah menyucikan diri di dalam Kristus yang Suci, bertobat dan berpaling dari kehidupan duniawi kepada kehidupan yang diinginkan oleh Allah, yaitu kekudusan. Oleh karena Yesus Kristus telah mengorbankan diriNya untuk penebusan dosa kita, maka kita harus menaruh pengharapan kepada Dia dan setia kepadaNya. Kesetiaan itu penuh dengan resiko, yaitu penderitaan akibat permusuhan dari dunia. Namun, barang siapa yang tetap setia kepada Kristus, sekalipun dia menderita dan bahkan kehilangan nyawanya, maka dia akan memperoleh hidupnya yang kekal di dalam kerajaan Allah.
Demikianlah yang harus kita maknai pada Minggu Natal (peringatan kelahiran Kristus) ini. Bahwa kita telah diangkat oleh Allah sendiri menjadi anak-anakNya, supaya kitalah menjadi ahli waris KerajaanNya. Apa yang harus kita perbuat sebagai respon atas anugerah Allah tersebut? Pertama : Menerima dan mempercayai bahwa Yesus adalah Kristus, Mesias Jurus’lamat yang diutus oleh Allah ke dunia. Natal, bukan hanya memperingati kelahiran Yesus Kristus di dunia, tetapi melalui natal ini kita memiliki pengharapan kepada DIA supaya lahir/ datang memenuhi hidup kita masing-masing.
Kedua : Menyucikan diri di dalam Kristus. Manusia telah jatuh ke dalam lumpur dosa, dan tidak seorangpun yang dapat bebas dari belenggu dosa tersebut. Oleh karena itu, manusia membutuhkan “Seseorang” sebagai penebus dosa kita. Satu-satunya penebus dosa kita adalah Yesus Kristus. Maka dari itu kita hanya bisa menyucikan diri di dalam Dia. Bertobatlah dan ikutlah pada Yesus.
Ketiga : Menaruh pengharapan kepada Kristus. Sebagai tanda sukacita natal kita pada saat ini, mari kita menaruh pengharapan kepada Kristus. Arahkan pandanganmu, imanmu, dan pengharapanmu hanya kepada DIA yang telah lahir bagi kita. Dan sebagai pelengkap merespon anugerah Allah kepada kita, kita harus menjadi anak-anak Allah yang SETIA kepada Allah. Bawalah sukacita natalmu pada hari ini kepada keluargamu, sanak saudaramu, dan lingkunganmu, supaya semua bersukacita di dalam kasih dan anugerah Allah melalui AnakNya Yesus Kristus, Jurus’lamat kita. Amin.Biv. S br.Sitompul
0 komentar:
Posting Komentar