Saudaraku Selamat Minggu Perayaan
Pentakosta!
Hari
Raya Pentakosta telah menjadi peristiwa penting dalam kehidupan umat percaya,
sekaligus menjadi hari lahirnya gereja. Kehidupan bergereja berawal dari hari
Pentakosta ini. Ada kebangkitan spiritual baru baik diantara murid-murid maupun
bagi orang-orang yang mengaku percaya kepada Yesus. Bagi murid-murid, Roh Kudus
menjadi pemicu dan penambah semangat serta kemantapan hati untuk lebih berani
mewartakan tentang Yesus dan karyaNya (bnd. Kis. 4). Demikian juga diantara
orang Kristen baru, mereka hidup dalam persekutuan yang saling ketergantungan
satu sama lain, mereka hidup tidak hanya memikirkan kepentingannya sendiri,
tapi mereka hidup bagi sesamanya (bnd. Kis. 2 : 41; 4 : 32). Gaya hidup mereka
menjadi daya tarik tersendiri bagi orang lain. Dalam Kis. 2 : 47 disebutkan :
“Dan mereka disukai semua orang dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka
dengan orang yang diselamatkan”. Dampak dari Roh Kudus yang menguasai setiap
orang ternyata memberi pengaruh positif tidak hanya untuk dirinya sendiri
tetapi juga bagi orang disekitarnya. Roh Kudus memberikan warna tersendiri
dalam kehidupan umat percaya. Roh Kudus itu senantiasa menopang kita untuk
memikirkan dan melakukan apa yang berkenan kepada Allah kita nyatakan dalam
hidup keseharian kita. Saudaraku!
Yang menjadi pertanyaan sekarang bagi kita adalah apakah gaya hidup orang
Kristen telah menjadi daya tarik bagi orang-orang disekitar kita? Kita telah
menerima Roh Kudus dalam hidup kita. Harusnya Roh Kudus itu memiliki ruang dan
waktu dalam hidup kita untuk memperbaharui hidup dan karya kita. Dalam nats ini
Paulus sangat realistis mengingatkan kita akan keberadaan kita dihadapan Allah.
Sering kita mengklaim diri kita bahwa kita hidup seperti yang Tuhan kehendaki,
sementara kita sering tanpa sadar kita katakan bahwa itu adalah kehendak Allah.
Paulus mengingatkan kita sebenarnya tidak tahu bagaimana seharusnya berdoa (ay.
26). Oleh karena itu, Roh Kudus yang akan menuntun kita bagaimana kita
seharusnya berdoa kepadaNya. Selamat Pentakosta.
Pdt. Deli Martha br. Marpaung,
S.Th
0 komentar:
Posting Komentar