Pasti kita selalu mendambakan hidup dalam suasana sukacita, tidak ada diantara kita yang mendambakan
hidupnya selalu susah, menderita dan bergumul. Biasanya orang bersukacita karena ada motivasi seperti karena
Ulang Tahun kelahiran atau Perkawinan,
ada juga karena anak lulus dari sekolah, naik kelas, dapat pekerjaan, naik
pangkat, sembuh dari penyakit dan selamat dari mara bahaya. Ada juga orang yang
berusaha untuk dapat bersukacita dengan cara mencari tempat hiburan, menonton
TV, piknik, rekreasi, dan wisata rohani. Semuanya apapun usaha untuk bersukacita tidak masalah, akan tetapi sukacita
di dunia ini sementara (terbatas), Bagi
Paulus sukacita ada bedanya, Paulus mengatakan : Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan. Sekali lagi kukatakan,
bersukacitalah (Filippi 4 : 4). Bersukacitalah senantiasa dalam arti apapun
yang terjadi dalam hidup ini suka atau duka, laba atau rugi haruslah
bersukacita. Bagi Paulus sukacita haruslah
di dalam Tuhan, inilah sukacita yang kekal. Kebetulan Paulus membuat surat ini,
waktu Paulus sedang di penjara, yang mungkin bagi kita secara logika sulit
menerima bagaimana Paulus bisa bergembira di penjara dan bahkan menyerukan
warga jemaat supaya senantiasa bersukacita apapun yang terjadi. Namun yang
berharga Paulus menyadari walaupun dia menderita sampai dipenjarakan bukan
karena dosanya, bukan karena kejahatannya, tetapi Paulus menderita karena setia memberitakan
injil, karena nama Kristus yang diberitakan, inilah yang membuat dia bersukacita dan tidak
putus asa sekalipun hidupnya terancam. Karena
itulah firman ini mengajak kita agar senantiasa bersukacita di dalam Tuhan. Sukacita
kita bukan hanya saat-saat bahagia tetapi bagaimana kalau ada pergumulan, ada masalah kita,
apa mampu bersuka-cita ? Paulus mengajak kita dalam keadaan apapun kita
harus boleh bersuka-cita. Persoalannya adalah
bagaimana agar kita senantiasa bersukacita ? Apa yang harus kita perbuat ? Untuk itu
perlu kita renungkan yaitu : - Hiduplah di dalam Tuhan, artinya
senantiasalah kita menyerahkan tubuh,
jiwa, roh kepada Tuhan, setia berdoa, mendengar firmanNya dan memuji namaNya,
seperti kata pemazmur, Mazmur 37 : 4 Daud berkata : Bergembiralah karena Tuhan, dan Mazmur 43 : 4, “Allah yang adalah…kegembiraanku”. Jadi
orang yang hidup di dalam Tuhan akan selalu bersukacita. - Hiduplah
dengan mensyukuri apa yang ada bagi kita (Epesus 5 : 20). Bila kita sudah
mensyukuri apa yang ada bagi kita, maka kita tidak lagi bersungut-sungut apapun yang kita terima,
tetapi apa yang ada bagi kita cukuplah (2 Tim 6 : 1 – 18), dengan rasa cukup
inilah harta yang mahal yang membuat
kita bersukacita. - Hiduplah dengan
tanpa rasa khawatir menjalani hidup ini seperti dalam firman ini Filippi 4
: 6, “Janganlah hendaknya kamu kuatir
tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada
Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” - Hidup sukacita bukan hanya ditentukan oleh
orang lain tetapi diri kita sendiri; seperti dalam Amsal 17 : 22, “Hati yang gembira adalah obat yang manjur,
tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.” Artinya hati inilah penggerak
yang dapat membuat hidup kita gembira. Jadi bila Allah yang berada di hatimu
dan menguasai hatimu, maka hatimu akan senantiasa bergembira. Karena itu
marilah kita hidup di dalam Tuhan Yesus, agar hidup kita penuh sukacita yang kekal.
Amen
Pdt. R. Lumbantobing, S.Th
2 komentar:
terima kasih atas artikel yang menguatkan iman
Makasih, semoga bermanfaat.
Posting Komentar