Jumat, 19 Oktober 2012

MELAYANI BUKAN UNTUK DILAYANI (MARKUS 10 : 35 – 45)


Di zaman sekarang ini, manusia selalu berusaha untuk mendapatkan kuasa, jabatan dan kedudukan. Tetapi persoalan sekarang ada orang yang berjuang untuk mendapatkan kedudukan dengan hal-hal yang tidak benar, dengan menghalalkan segala cara, seperti cara nepotisme, dimana ia berusaha mendapatan kedudukan karena ada keluarga atau kerabat yang mempunyai jabatan tinggi atau kepala dinas, ia berharap dengan pejabat tinggi boleh memasukkan pekerjaan yang layak, di salah satu instansi (kantor). Kehidupan untuk mendapatkan kedudukan yang tinggi dengan cara nepotisme sudah ada sejak zaman Yesus, hal itu terbukti, para murid Yesus yaitu Yohannes dan Yakobus memanfaatkan kekerabatannya dengan Yesus untuk mendapatkan posisi yang menurut mereka menjamin masa depannya. Mereka berdua meminta, sebagai tanda adanya hubungan keluarga dengan Yesus sebagai saudara sepupu Yesus, jadi mereka meminta kedudukan yang layak yaitu agar mereka dapat diperkenankan duduk dalam kemuliaanNya kelak, yang seorang duduk disebelah kanan dan seorang lagi disebelah kiri. Permintaan ke-2 muridNya ini sangat mengecewakan Yesus sebagai guruNya, sehingga Yesus mengajarkan bagi mereka, bagi yang layak menjadi pemimpin dan mendapat kedudukan yang layak harus rela minum cawan yang harus di minum oleh Yesus dan di baptis dengan baptisan yang harus di terimaNya (ay. 38). Pernyataan Yesus ini, tidak mendalam dipikirkan oleh Yohannes dan Yakobus, sehingga mereka dengan mudah menjawab, “kami dapat berbuat demikian”, asal mereka boleh mendapatkan kedudukan itu, ternyata dalam pelaksanaannya mereka tidak mampu menghadapi penderitaan, buktinya waktu Yesus memikul salibNya satupun para muridNya tidak ada yang mau membantunya termasuk Yakobus dan Yohannes yang saudara sepupuNya. Karena itulah Yesus kembali mengatakan bagi para muridNya, agar boleh mendapatkan kehidupan yang kekal haruslah rela menjadi penurut, pelayan dan rendah hati, sebagaimana ia mengatakan dalam ayat 45, “Karena anak manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang.” Disini Yesus mau membaharui pola pikir dan paradigma yang selama ini yang hanya memikirkan kebutuhan dan kepentingan mereka, jadi agar mereka terkenal dan punya kedudukan terutama ditempatkan di sisi Allah, maka harus rela melayani, mengasihi dan menjadi murid Yesus yang sejati. Demikian jugalah kita sebagai warga jemaat, agar mendapatkan kedudukan di kerajaan Allah nantinya, haruslah kita rela melayani bukan dilayani. Persoalan bagi kita orang Batak sekarang masih melekat falsafah orang Batak yaitu, “Sude do halak Batak gabe anak ni Raja dohot boru ni Raja di luat na be. Jadi molo nunga Raja gabe sihobasan ma i ndang gabe parhobas, gabe sioloan ma i ndang gabe pangoloi.” Pola pikir yang demikianlah yang mau diperbaharui oleh Yesus, menjadi orang Kristen yang sejati, haruslah setia melayani bukan untuk dilayani, haruslah mau berbuat, berkorban dan mengasihi orang lain dan upah kita akan besar disorga. Selamat melayani bukan dilayani. Amen / RLT

0 komentar:

Posting Komentar

Alamat HKBP Pasar Rebo

Recent Posting :

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons