Kamis, 25 Agustus 2011

MENJAGA KESUCIAN BAIT ALLAH (Yohannes 2 : 13 – 22)


Kita mengetahui bahwa fungsi Bait Allah itu adalah tempat untuk bersekutu, berdoa dan menerima berkat Allah. Oleh karena itu,  setiap orang yang mau datang ke Bait Allah haruslah benar-benar mempersiapkan dirinya, hatinya, fikirannya  untuk mau bersatu dengan Allah. Di dalam Bait Allah itu, sebaiknyalah kita jangan mengotori dengan sembarangan membuang kertas-kertas, bungkus permen, merokok dan makan dengan membuang tempatnya sembarangan, karena Bait Allah adalah tempat Kudus, Suci dan alat kita berdoa. Di dalam nats ini, fungsi dari Bait Allah itu telah disalahgunakan oleh orang Yahudi, dimana waktu mereka merayakan pesta Paskah, Yesus hadir disana melihat dan memperhatikan di dalam Bait Allah telah terjadi bisnis dan berjualan, dimana Yesus mendapati adanya pedagang-pedagang lembu, kambing, domba dan merpati, dimana hasil dagangannya ini dijual dengan harga yang sangat tinggi, disini sudah terjadi kolusi antara Imam dengan para pedagang, kolusi dalam arti para Imam mengharuskan agar para pembeli harus membeli dari Bait Allah dengan harga yang sangat tinggi, jadi antara Imam dengan penjual sudah ada kolusi dengan membagi-bagi untung (laba). Melihat peristiwa inilah Yesus sangat marah, karena Yesus melihat Bait Allah itu sudah dibuat menjadi tempat berdagang (Bagas joro i nunga gabe songon gabe bagas partigatigaan dohot pandoboan). Kemarahan Yesus nyata dengan membuang  uang penukar-penukar itu ke tanah dan Yesus membalikkan meja-meja pedagang itu, dan sambil Yesus berkata, “Ambillah semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah BapaKu menjadi tempat berjualan” (ay. 16). Disini Yesus marah karena melihat praktek-praktek penghinaan terhadap kekudusan Bait Allah dan Yesus marah untuk mengembalikan fungsi dan kekudusan Bait Allah yang sebenarnya. Setelah Yesus marah datanglah orang Yahudi bertanya, Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?." Jawab Yesus kepada mereka: Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.” Yesus bermaksud mau mengembalikan (mereformasi-membaharui), bahwa fungsi Bait Allah yang sebenarnya adalah diriNya sendiri yang mana menunjuk waktu hari kematianNya dan kebangkitanNya pada hari yang ke-3, seperti yang dialami oleh Yunus. Jadi Yesuslah sebagai Kepala Gereja. Untuk itulah bagi kita orang Kristen, hendaklah kita menguduskan Bait Allah itu dan Bait Allah bukan hanya melihat gedungnya (secara fisik) tetapi kita sebagai orang percaya bahwa Bait Allah adalah Tubuh kita sendiri sebagaimana yang dikatakan oleh Paulus dalam 1 Korintus 3 : 16 – 17, “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah Bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu.? Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab Bait Allah adalah Kudus dan Bait Allah itu ialah kamu.” Jadi sama seperti nyanyian Anak Sekolah Minggu yang menyebut aku Gereja kamu pun Gereja kita sama-sama Gereja. Jadi sebagai kita Gereja atau Bait Allah senantiasalah kita menerima kuasa Roh Kudus selalu hadir di dalam hati dan pikiran kita, agar hidup kita ini boleh senantiasa menjadi kudus, suci dan menjadi saluran berkat bagi semua orang. Amen

Pdt. R. Lumbantobing

0 komentar:

Posting Komentar

Alamat HKBP Pasar Rebo

Recent Posting :

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons