Kamis, 29 September 2011

HATI YANG TERGERAK OLEH BELAS KASIHAN (MARKUS 1 : 40 – 45)

Selamat hari Minggu, saudaraku yang kekasih!
Sikap apakah yang kita tunjukkan saat kita bertemu dengan seseorang? Apa yang akan kita lakukan kepadanya saat berniat melaksanakan sikap kita itu? Pada umumnya, sikap yang kita tunjukkan adalah sesuai dengan keinginan hati kita. Dan umumnya pula, keinginan hati itu bermuara kepada agar dia jangan menyusahkan kita. Jika kita merasakan bahwa seseorang itu hendak meminta sesuatu dari yang kita miliki, maka spontan kita berupaya menghindar. Berbagai alasan akan kita ajukan untuk menolaknya. Itulah sebabnya ada nyanyian dalam Buku Ende yang berbunyi : “Holan didirina be do mansari jolma i, dongan ndang ditatap be songon i do sasudena”. Yesus ternyata tidak berbuat seperti yang umum kita lakukan. Yesus justru tergerak hatinya melakukan sesuatu menolong semua orang yang lelah dan berbeban berat. Yesus mengatakan; “Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat…” Yesus mau memikul beban tersebut agar semuanya tertolong. Sikap seperti itulah yang sebaiknya kita lakukan keengganan memikul beban atau keengganan turut bertanggung jawab, itulah masalah kita. Jika ada sesuatu yang diberitahukan kepada kita yang bermuatan tanggung jawab, maka yang kita lakukan adalah mengelak sejauhnya. Itulah sebabnya, sangat jarang orang yang dengan sukarela mengulurkan tangan menolong orang yang berkesusahan, karena menganggap bukan urusannya. Yesus bertemu dengan banyak masalah saat mengunjungi warga Yahudi ditempatnya masing-masing. Aneka ragam penyakit yang di derita, peraturan-peraturan yang menyulitkan yang ditetapkan oleh para pemimpin mereka. Semuanya menjadi beban masyarakat. Memperhatikan keadaan tersebut, maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan karena melihat semua orang lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Yesus yang adalah Tuhan memberi teladan kepada kita untuk mau peduli dengan kesulitan, pergumulan dan beban kita. Yesus menginginkan kita untuk bersedia turut serta mengurangi beban orang lain. Dalam firman hari ini, yang sakit kusta ini datang memohon kekuatan Tuhan, meminta kesembuhan dengan harapan yaitu Iman yang penuh harapan. Pengenalan yang penuh dengan Allah itulah yang menentukan hubungan kita denganNya. Sehingga dengan Tuhan tergerak oleh belas kasihan, Tuhan yang peduli. Bertolong-tolongan, itulah intinya. Hari ini kita menolong, besok kita ditolong, karena hidup ini penuh dengan kemungkinan tidak terduga. Mungkin saja hari ini kita sehat, kaya akan tetapi besok siapa tahu keadaan berubah. Apa yang ditabur orang, itulah yang akan dituai, anda tergerak oleh belas kasihan melakukan sesuatu, Anda nyatanya adalah orang sehat. Selamat peduli kepada orang lain, sebab Tuhan sudah peduli dengan keadaanmu. Amen

Pdt. Deli Martha br. Marpaung

0 komentar:

Posting Komentar

Alamat HKBP Pasar Rebo

Recent Posting :

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons