Kamis, 19 Juli 2012

DIPERSATUKAN DI DALAM KRISTUS (Epesus 2 : 11 – 22)


Saudaraku selamat hari Minggu! Firman Tuhan hari ini menyapa kita semua umat Tuhan, bagaiman kita membangun persatuan (Hasadaon). Sebenarnya hal inilah yang seharusnya dilakukan oleh seorang umat Kritsten di dunia ini, sebagai bukti bahwa kita adalah anak-anak Tuhan, yaitu : Bersekutu atau Berkoinonia. Kesatuan itu yang berlandaskan kepada kasih Yesus Kristus dalam persekutuan : sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan (masihaholongan saroha, sapingkiran, sada tujuan) (Pil 2 : 2). Inilah yang menonjol di surat Epesus ini. Kehidupan warga jemaat ketika itu masih “jauh” bahwa belum ada perubahan “kesadaran iman” ketika itu masih sama status kerohanian warga jemaat sebelum menerima Kristus dengan sesudah menerima Kristus. Seolah-olah Paulus berkata bahwa “apa anda yang berbeda sebelum dan sesudah menerima Kristus, baik sebagai menekankan bahwa “penyebab” dapat bersatunya adalah “oleh darah Kristus” bahkan dengan merubuhkan tembok pemisah. Tembok pemisah yang dirobohkan Yesus Kristus memberikan kehidupan yang baru dan damai sejahtera bagi umat manusia. Tuhan datang untuk memberikan “damai sejahtera” kepada orang yang percaya kepadaNya dan kepada dunia tanpa membedakan status sosial dan ekonominya ataupun budayanya”. Damai itu diperuntukkan kepada semua orang. Paulus mengatakan bahwa tiap individu memiliki hak dan tanggung jawab yang sama dalam “bangunan” yang penting bukan individunya, tetapi “bangunannya” atau “persekutuannya”. Dan bangunan itu tidak terlepas dari kuasa Tuhan. Tuhanlah yang membangun persekutuan tersebut, tetapi janji berkat Tuhan kepada pribadi bahwa “pribadi seseorang tersebut dalam bangunan jemaat” sebagai tempat kediaman Allah didalam Roh. Seorang pelayan atau Kristen adalah merupakan “pribadi yang di bangun Tuhan”. Dimana Tuhanlah yang membangun kehidupannya menjadi suatu pribadi yang khusus untuk sebuah persekutuan, pribadi yang betul-betul di berkati Tuhan yang dipergunakan Tuhan untuk membangun orang lain sebagai tempat kediaman Allah, di dalam Roh. Alangkah indahnya jika menjadi pribadi yang dipergunakan Allah sebagai tempatNya berkarya. Tidak ada istilah orang asing, pendatang (ay. 19), tetapi semua menjadi “orang dalam”, anggota keluarga. Disetiap orang percaya, siapapun dia, dari suku, bahasa atau benua manapun, bagaimanapun hidupnya, semuanya memperoleh tempat dengan derajat yang sama. Saudaraku! Hari ini gereja kita melaksanakan lepas sidi (Manghatindanghon Haporseaon) anak-anak Tuhan di gereja kita sebanyak 42 orang. mereka telah belajar firman Tuhan selama 1 tahun, banyak hal yang mereka ketahui. Mereka hari ini : Mengaku Imannya di gereja dan ditengah-tengah dunia ini. Untuk menyaksikan imannya bukan hanya di gereja HKBP, tetapi bagi dunia yang sekuler ini. Untuk menantang, melawan ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran Kristus. Dapat lebih memilih mana yang baik dan tidak baik. Biarlah mereka jadi anak-anak Tuhan yang tangguh, kokoh, untuk menghadapi kehidupannya kelak. Tuhan Yesus memberkati. Amen
Pdt. D.M. br. Marpaung, STh

0 komentar:

Posting Komentar

Alamat HKBP Pasar Rebo

Recent Posting :

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons