Minggu, 24 April 2011

Allah memiliki rencana yang terbaik dan terindah dalam hidup orang percaya


Setiap orang atau keluarga yang akan mengadakan suatu pesta atau jamuan, tentu ia akan mempersiapkan dan melakukan yang terbaik pada waktu pelaksanaan pesta tersebut. Mis: Tempat pelaksanaan pesta/jamuan, apalagi yang paling menentukan adalah mempersiapkan makanan dan minuman yang terbaik untuk kelangsungan pesta tersebut. Sebaliknya, apa yang akan terjadi jika makanan dan minuman itu habis, padahal masih banyak tamu yang belum hadir dan belum makan? Tentu tuan rumah akan merasa malu terhadap tamu yang diundang. Demikianlah yang terjadi dalam suatu pesta perkawinan di Kana di Galilea. Mereka kehabisan anggur (ay. 3). Padahal anggur ini minuman yang sangat menentukan dan dibutuhkan dalam setiap pelaksanaan pesta bagi orang-orang Jahudi. Tentu ini, sangat memalukan tuan rumah dan menjadi pergumulan yang sangat berat. Yesus dan murid-muridNya diundang juga ke pesta jamuan kawin tersebut (ay. 2). Dan Maria, Ibu Yesus juga ada disitu. Melihat keadaan itu, Maria datang kepada Yesus dan memberitahukan apa yang terjadi dalam jamuan pesta kawin itu. Diayat 4 kita mendengar jawaban Yesus yang mengatakan: “Mau apakah engkau dari padaKu, Ibu? SaatKu belum tiba”. Dari jawaban ini kita melihat sepertinya Yesus tidak peduli dengan apa yang terjadi dalam pesta kawin itu. Tetapi, melalui jawaban ini, Yesus hendak menyatakan bahwa dalam setiap tindakan yang akan dilakukanNya bukan karena keinginan dan kemauan manusia, tetapi karena kehendak BapaNya yang disurga. Yang dilakukan manusia adalah KETAATAN/KEPATUHAN untuk melakukan apa yang di perintahkan Tuhan kepada kita. Seperti yang dikatakan dalam nats ini: “Apa yang dikatakan kepadamu buatlah itu!” (ay. 5). Yesus menyuruh pelayan-pelayan itu mengisi tempayan dengan air (ay. 7). Bagi kita, sepertinya tidak masuk akal; mereka kekurangan angggur, tetapi Yesus menyuruh mereka untuk mengisi air ke tempayan. Lalu apa yang terjadi? Air yang di isi dalam tempayan itu telah menjadi anggur (ay. 9). Bahkan anggur itu jauh lebih baik dari yang sebelumnya (ay. 10). Demikianlah Firman ini menyapa kita, supaya kita tetap menjadikan Yesus yang utama dalam hidup kita. Untuk itu, sangatlah bijak bila kita selalu membuat Yesus menjadi pusat hidup kita, hidup didalam Dia, berfikir dan berbuat didalam Dia dan tidak pernah lepas dari naunganNya. Ketika kita menghadapi kesulitan dan tantangan dalam hidup ini, tetaplah Yesus menjadi sumber pengharapan, Dialah yang selalu kita andalkan dan menjadi penolong dalam hidup kita, “sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil (Lukas 1 : 37)”. Karena itu, kita harus tetap PERCAYA dan TAAT kepadaNya. Dialah Tuhan dan Juruselamat dalam hidup kita. Amen.

Bvr. S. Sitompul

0 komentar:

Posting Komentar

Alamat HKBP Pasar Rebo

Recent Posting :

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons